Ribuan Warga Tumpah Ruah saksikan Tradisi Ratiban Desa Pandansari Paguyangan Brebes
Brebes
( CTV ), Jalan desa di gerbang masuk Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes Jawa Tengah, pada Selasa siang 6 Agustus 2024 terlihat sepi. Dan di kejauhan
di kawasan wisata telaga ranjeng , alunan musik gamelan gending jawa yang
mengiringi nyanyian sinden , terdengar jelas .
Dengan terdengarnya alunan gending jawa ini, merupakan pertanda akan segera dimulainya ritual tradisi ratiban . Warga yang sudah berkumpul di sekitar balai desa Pandansari pun , segera bersiap akan mengarak berbagai gunungan , dari mulai gunungan tumpeng , hingga hasil bumi .
Namun, sebelum peserta arak arakan gunungan tumpeng dan hasil bumi dilepas, terlebih dahulu , dilakukan pemasangan ikat kepala oleh kepala desa Pandansari ,kepada sejumlah pejabat tamu undangan . Ikat kepala yang dipasangkan ini , merupakan salah satu kearifan lokal yang dilakukan pada gelaran ratiban .
Yang kemudian dilanjutkan dengan pelepasan peserta arak arakan yang diikuti oleh ratusan warga yang mewakili 47 RT, yang ada di desa Pandansari . Mereka yang terdiri dari orang tua bahkan hingga anak anak dan balita , turut larut berjalan kaki sepanjang satu kilometer, dari balai desa Pandansari , hingga obyek wisata telaga ranjeng .
Setibanya di Telaga Ranjeng , gunungan tumpeng dan hasil bumi pun langsung ditempatkan di pelataran , karena akan dinilai terlebih dahulu , sebelum akhirnya nanti akan menjadi rebutan warga yang datang di acara ratiban tersebut . Sedang makna dari ratiban sendiri , menurut kepala desa Pandansari, Irwan Susanto , sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas segala nikmat yang telah diberikan , terutama tanah yang subur dan hasil bumi yang melimpah .
“ Selain sebagai bentuk syukur , ratiban juga menjadi ajang silaturahmi antara warga dan pemimpin . Acara ini memperkuat tali persaudaraan dan menciptakan suasana yang harmonis dan tanpa sekat “,ungkap Irwan Susanto.
Sedang sebagai simbol berbagi bersama , juga dilakukan memberikan makan pada ikan yang berada di talaga ranjeng . Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes , Eko Supriyanto , mengapresiasi pelaksanaan ratiban . Menurutnya, tradisi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata .
Dan diharapkan ke depannya , ratiban dapat digelar lebih meriah lagi , dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat . Dan bisa diselenggarakan dalam kemasan pekan festival ratiban , dengan menampilkan beragam seni budaya , kuliner , dan produk UMKM .
Sedangkan acara yang paling ditunggu warga, adalah rebutan gunungan tumpeng dan hasil bumi . Warga pun langsung menyerbu , usai doa bersama selesai , dan warga saling berdesak desakan demi mendapatkan nasi tumpeng dan hasil bumi . Warga mengaku , mereka rela berdesak desakan hanya untuk mendapatkan nasi tumpeng , untuk mengalap berkah .
Dan mengakhiri gelaran ratiban , warga pun makan bersama , dengan dihibur tarian kolosal dari para pelajar . Ratiban yang digelar setahun sekali pada bulan suro ini , diharapkan mempunyai nilai kebaikan untuk warga desa Pandansari dan sekitarnya . Sehingga terhindar dari bencana dan musibah, serta hasil pertanian sayur mayur mampu meningkatkan tarap hidup perekonomian masyarakat desa Pandansari .***tim liputan cibulan tv***
Post a Comment