Puluhan kwintal ikan di KJA Waduk Darma Kuningan mati mendadak
Kuningan ( Cibulantv ), Puluhan kwintal ikan
milik para petani keramba jaring apung di Waduk Darma desa Jagara kecamatan Darma Kuningan Jawa Barat,mati mendadak. Matinya ikan tersebut, diduga penyebabnya adalah
akibat cuaca ekstrim atau pergantian musim pancaroba sehingga ikan
kekurangan oksigen .
Menurut petani ikan,ikan yang ada di keramba jaring apung, diketahui mati mendadak dalam sepekan terakhir ini. Sedang jenis ikan yang mati antara lain ikan mas dan nila, yang siap akan dipanen . Ikan yang mati juga di beberapa blok saja, tidak semua keramba, ikannya mengalami kematian mendadak .
Petani ikan pun terpaksa menjual ikan mati yang masih segar kepada sejumlah warga dengan harga yang sangat murah. Padahal , ikan dalam kondisi hidup yang segar , biasanya petani ikan menjual dengan harga pada kisaran 25 ribu rupiah perkilogram . “ Kalau ikan yang mati dan sudah membusuk , kami kubur, dan yang masih segar , kami jual kepada warga dengan harga murah,” tutur Tadi Rustadi , petani ikan ,yang ikannya mati sebanyak satu kwintal .
Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, Denny Rianto mengungkapkan, hingga akhir juni 2023 ini, tercatat sudah ada sebanyak 5 ton ikan di keramba jaring apung waduk darma yang mati . Meski jumlah tersebut masih relatif kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang mencapai puluhan ton .
Sedang penyebab kematian massal ikan di waduk darma ini, menurut Deni, dipicu karena munculnya siklus umbalan atau perputaran air di dalam waduk . Siklus tersebut terjadi saat berat air di atas serta di bawah memiliki masa jenis yang berbeda. Selain itu , juga akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Kuningan, menjadi faktor utama terjadinya siklus umbalan. “ Yang siklus itu namanya umbalan, umbalan ini adalah perputaran air lapisan atas ke bawah begitu juga sebaliknya, biasanya karena adanya hujan terus menerus selama tiga hari kemudian airnya dingin, cuaca dingin ini menyebabkan berat jenis air di atas lebih berat lalu menekan ke bawah, akhirnya terjadi perputaran air," ujar Deni.
Dan imbas dari munculnya siklus ini, sambungnya, kemudian membuat lapisan di bawah air yang mengandung zat berbahaya terbawa ke atas. dampak buruknya, ikan yang berada di dalam keramba ikan terkontaminasi kandungan tersebut.
" Sementara lapisan bawah air ini mengandung amoniak, nitrat dan bahan-bahan beracun lainnya. sehingga naik ke atas menyebabkan ikan yang di keramba jadi terganggu. menjadi terkontaminasi dan mati," jelas Deni. Kendati kematian massal ikan di waduk darma kembali terjadi, Deni mengklaim telah meminimalisir jumlah kematian ikan.
Sementara itu, atas musibah yang menimpa petani ikan keramba jaring apung di waduk Darma Kuningan, Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI ) Kuningan, Hanyen Tenggono, mengungkapkan turut prihatin atas matinya puluhan kwintal ikan. Pihaknya juga memberikan solusi terbaik,agar tidak terjadi lagi kematian ikan di keramba jaring apung waduk Darma Kuningan. “ Saat ini upaya HKTI kepada petani ikan , seperti memberikan bantuan makanan ikan yang sudah difermentasi , “ ungkap Hanyen Tenggono.
Akibat matinya 5 ton ikan , petani ikan
jaring apung di waduk darma Kuningan, mengalami
kerugian yang diperkirakan hingga
mencapai ratusan juta rupiah. Sedang untuk mengantisipasi kerugian yang lebih
besar, sejumlah petani ikan terpaksa
memanen ikan lebih cepat . ***tim liputan cibulantv***
Post a Comment